Deteksi ‘n Pencegahan Flu Babi
Flu Babi adalah ganguan saluran pernafasan akibat virus Influenza tipe A subtipe H1N1.
Normalnya, virus flu babi jarang menginfeksi manusia, kecuali mereka yang melakukan kontrak langsung, seperti pekerja pada peternakan babi.
Namun, wabah flu babi saat ini berbeda, yaitu disebabkan oleh virus bentu baru yang menular dari manusia ke manusia lewat udara dan terjadi pada orang yang sama sekali tidak kontak dengan babi.
Virus flu babi yang beredar di AS saat ini merupakan perpaduan elemen genetik virus flu burung, flu manusia, serta flu babi Amerikan Utara, Eropa dan Asia.
Flu babi tidak meular lewat daging babi yang dimasak dengan suhu minimal 71 derajat celcius.
Gejala yang mungkin mengindikasi terhadap terjadinya flu babi adalah :
1. Demam
2. Sakit Kepala
3. Lesu Kehilangan Nafsu Makan
4. Batuk
5. Pilek
6. Sakit tenggorokan
7. Nyeri pada otot dan sendi
8. Mual, Muntah
9. Diare
Sejauh ini masih belum ada vaksin yang bisa digunakan untuk membunuh virus tsb.
Pencegahan yang harus dilakukan, yaitu :
1. Rajin mencuci tangan dengan sabun dan air atau cairan pembersi bebahan dasar alkohol, terutama jika menyentuh pegangan pintu, meja atau kursi di tempat umum.Virus tersebut masih bisa hidup selama 2 jam di udara terbuka.
2. Hidup sehat(istirahat cukup, makan makanan begizi, minum banyak air, berolahraga dan mengelola stess)
3. Menghindari tempat ramai maupun kontak langsung dengan penderita flu
4. Jangan menyentuh mata, hidung dan mulut karena virus mudah menular lewat kebiasaan itu
Pengobatan :
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) AS merekomendasikan antivirus osltamivir(tamiflu) atau zanamivir(Relenza). Obat ini efektif jika mulai diberikan dalam 48 jam gejala flu tampak
Pencegahan agar tidak menular :
1. tutup hidung dan mulut jika anda batuk atau bersin dengan tisu atau tangan
2. Buang tisu ke tempat sampah, cuci tangan setelah kena batuk atau bersin
3. Apabila anda terjangkit virus tersebut usahakan untuk tetap tinggal dirumah, jangan pergi sekolah, bekerja atau ke tempat orang ramai untuk mengurangi kontak dan penularan ke orang lain
Baca juga : Level pandemi menurut WHO, Kasus flu babai capai 2500 orang, virus H1N1
Sumber : Koran Kompas
Comments Warta